Senin, 28 Desember 2009

Selamat Datang, Blog!

Ini merupakan debut pertama saya di dunia blog (tulisan ini dibuat tahun 2007). Jujur saya akui, keinginan ini sudah lama sekali terpendam. Entah mengapa baru kali ini kesampaian. Barangkali saya termasuk orang yang malas untuk bersusah. Padahal, fasilitas yang ditawarkan untuk membuat blog sangat mudah. Sebagai jurnalis, bisalah saya digolongkan tertinggal. Tak apa, toh pepatang bilang: lebih baik terlambat, daripada tidak sama sekali. Teman seprofesi sudah lama menggunakan media blog sebagai sarana 'balas dendam' ketika sebuah tulisan tak layak muat secara redaksi.

Maklum, sidang redaksi memiliki dinding pembatas yang tak mudah ditembus seorang jurnalis melalui hasil liputannya. Alasannya bisa beragam. Mungkin karena dianggap terlalu berbahaya. Data kurang lengkap. Berbenturan dengan kepentingan iklan atau karena dicurigai terima 'amplop'. Untuk yang terakhir ini memang sensitif untuk dibicarakan.

Suatu kali, kakak perempuan saya mengatakan, "Kok libur-libur liputan?emang ada uang ongkosnya,ya?" saya terkejut. Tetapi, tak marah. Barangkali dalam pemahaman umum, wartawan memang diidentikkan dengan terima uang. Termasuk kakak saya itu. Tak ada yang perlu disalahkan memang. Stigma tersebut muncul dari berbagai pengalaman atau cerita. Berbantah mati-matian juga percuma. Toh, kakak saya itu juga tak membutuhkan jawaban apa-apa, apalagi sebuah kebenaran.

Sengaja saya menggunakan alamat ini 'jalanpikiran'. Harapannya agar siapapun yang membaca, terutama anak-anak saya kelak bisa mengerti apa yang ada di benak ayahnya. Jalan adalah sebuah media ke arah suatu tujuan. Termasuk pikiran tentu mempunyai arah. Tanpa itu, sulit bagi kita untuk menentukan tujuan hidup, apalagi cita-cita. Blog ini jelas dimaksudkan agar saya bisa dipahami setiap orang. Dengan begitu, siapapun akan lebih jelas mengetahui siapa diri saya sebenarnya. Sehingga, lebih mudah bagi teman-teman saya untuk menyesuaikan diri. Ini bukan egois.

Saya juga tidak memaksa lingkungan untuk menyesuaikan dengan saya. Paling tidak, dengan posisi yang jelas, orang akan mudah menentukan bagaimana seharusnya. Dalam banyak hal kepastian itu perlu. Di jalanan, pengendara yang bingung menentukan arah akan membahayakan yang lain. Seorang peragu akan sulit ditebak kemana minatnya. Ini akan menjerumuskan ke dalam jurang kesulitan, kelak, ketika mencari pekerjaan. Seorang jendral akan banyak kehilangan anak buahnya ketika bingung harus menyerang atau bertahan.

Meski terlewat jauh dari yang lain, saya menyambut suka cita kehadiran blog ini. Alangkah nikmatnya bisa berselancar dalam alam pikiran sendiri. Akan lebih berbahagia lagi, jika jalanpikiran saya bisa dinikmati apalagi bermanfaat bagi yang lain. Selamat datang, blog! []

Tidak ada komentar: